Anak Suka Main Sendiri dan Tidak Ditemani Orangtua, Apa Dampaknya?

Permainan imajinatif seperti bermain peran dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Jenis permainan ini dapat meningkatkan aspek kognitif, kemampuan berbahasa, dan sosial emosional pada anak. Selain itu, permainan imajinatif juga dapat mengembangkan keterampilan anak karena pada saat itu dia belajar tentang peran lain.

Permainan imajinatif yang umum dilakukan anak adalah bermain masak-masakan, dokter-dokteran, kasir-kasiran, menyusun balok menjadi bangunan, dan masih banyak lagi. Saat anak sedang melakukan permainan tersebut, orangtua tetap harus terlibat dan menemani anak. Sebab ternyata, ada perbedaan pada anak yang bermain sendiri dengan anak yang bermain bersama orang dewasa terutama orangtua.

"Kalau anak bermain sendiri, imajinasinya terbatas, hanya muncul dari yang ada di kepalanya dia saja. Padahal peristiwa yang dialami anak belum begitu banyak. Tapi ketika orang dewasa menemani, akan ada pengalaman dan ide-ide baru dalam bermain sehingga imajinasi anak lebih berkembang," terang psikolog pendidikan Binky Paramitha I, M.Psi saat ditemui Okezone dalam sebuah acara, Kamis (7/3/2019).

Pendampingan yang dilakukan oleh orang dewasa juga berfungsi untuk mengontrol imajinasi anak. Tidak menutup kemungkinan anak akan memiliki pemikiran yang salah. Dalam situasi ini, orang dewasa berperan membetulkan pemahaman yang salah tadi dan mengarahkan ke konsep yang benar.

 

"Orangtua juga perlu memfasilitasi anak dengan perlengkapan yang menunjang. Kalau anak suka masak-masakan, ya belikan mainan masak-masakan. Itu menjadi bekal untuk anak berimajinasi," terang Binky.

Bagi orangtua yang bekerja, mereka bisa maksimalkan waktu yang ada bersama anak. Paling tidak, luangkan waktu 15 menit untuk bermain imajinasi dengan anak. Biarpun waktunya sebentar, tapi jika berkualitas dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.

"Orangtua harus melawan rasa lelah agar anak berkembang dengan optimal. Selain itu, berikan pemahaman juga kepada yang menjaga anak saat orangtua bekerja agar mendampingi anak ketika bermain. Itu juga bisa membantu," tambah Binky.

Selain bermain peran, untuk mengasah imajinatif anak orangtua juga bisa mengajak melakukan hal lain seperti mengajak ke museum. Kegiatan itu membuat anak melihat sesuatu yang baru sehingga muncul pengetahuan dan ide-ide baru karena pengalaman. "Tugasnya orangtua adalah memberikan pengalaman, membiarkan anak bereksplorasi, dan jangan lupa orangtua perlu memfasilitasi," pungkas Binky.

 

Narsum: lifestyle.okezone.com