Karanganyar memiliki sejumlah makanan yang bisa untuk dicoba saat Anda mengunjungi daerah ini.
Mulai dari Soto, Bakmi Jowo hingga Sate Kambing menjadi kuliner yang bisa dicoba.
1. Bakmi Jowo Anglo Pak Aris, Rasa Maknyus Tanpa MSG, Langganan Tokoh Karanganyar
Warung Bakmi Jowo Anglo Ayam Kampung Pak Aris berlokasi di Jalan Gurami, Kampung Beji, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.
Warung makan ini menyediakan Bakmi Jawa serta Nasi Goreng Ndeso yang dimasak menggunakan arang.
Aris Munandar (65) pemilik warung mengaku usahanya itu dia rintis sejak tahun 1999.
Artinya Warung Bakmi Jowo Anglo Ayam Kampung Pak Aris sudah eksis selama 24 tahun.
Warung ini menawarkan menu makanan khas jawa seperti bakmi, bihun, capcay, hingga nasi dengan pilihan goreng atau godhog, serta paklay.
Selain itu, di warung ini pelanggan bisa memilih telur ayam atau telur bebek sebagai pelengkap sajian.
"Harga bakmi, bihun, capjay nasi mawut, nasi goreng maupun godhog untuk telur ayam dengan harga Rp 16 ribu, sedangkan untuk telur bebek Rp 18 ribu," ucap Aris.
"Kecuali menu paklay apabila menggunakan telur ayam Rp 18 ribu, sedangkan telur bebek Rp 20 ribu," lanjut Aris.
Aris melanjutkan, demi menghadirkan rasa otentik pada masakannya, ia tidak menggunakan kompor minyak maupun gas, melainkan pakai arang.
Selain itu, dia mengaku, dalam bumbunya tidak menggunakan MSG alias mecin.
Warung Bakmi Jowo Anglo Pak Aris mulai buka pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Soal rasa jangan ditanya lagi, sebab banyak tokoh-tokoh penting Karanganyar yang jadi langganan Warung Bakmi Jowo Anglo Ayam Kampung Pak Aris ini.
"Banyak tokoh dari Karanganyar yang menjadi pelanggan kami, mulai dari Bupati Karanganyar Juliyatmono, Anggota DPR RI Paryono, Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani serta pejabat di lingkungan Pemkab Karanganyar," kata dia.
2. Gurihnya Coto Makassar di RM Pondok Sulawesi Ini, Kuahnya dari Air Beras
Hidangan Coto Makassar umumnya menggunakan air santan untuk menambah kental dan gurih masakan.
Namun ternyata, Coto Makassar dulunya menggunakan air tajin atau air beras sebagai kuah.
Nah, ada restoran ala Sulawesi yang di Jalan Solo-Tawangmangu, Kelurahan Gayamdompon, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, yang masih menggunakan resep lawas dalam sajian Coto Makassar mereka.
Rumah makan tersebut bernama Pondok Sulawesi.
Chef Daeng selaku pemilik RM Pondok Sulawesi mengatakan hidangan Coto Makassar yang ia sajikan tidak menggunakan santan, karena dianggap memiliki risiko tinggi dalam kesehatan tubuh.
"Kami menggunakan air beras karena saya rasa lebih aman daripada menggunakan santan," kata Daeng kepada TribunSolo.com, Minggu (19/2/2023).
Daeng menyebut air beras dalam komposisi hidangan Coto Makassar ini sudah lama digunakan.
Bahkan, pada jaman dahulu, kata dia, Coto Makassar awalnya memang menggunakan air beras.
"Penggunaan santan untuk memperkental dan memberikan kesan gurih ke hidangan tersebut, namun tradisi sebenarnya menggunakan air beras karena warnanya putih dan ada kandungan nutrisi di dalamnya," ujar Daeng.
Ia melanjutkan, dalam semangkuk Coto Makassar yang ia sajikan, ada bumbu aneka rempah-rempah seperti bawang putih, serai, ketumbar, jinten, lengkuas, dan jahe.
Bumbu-bumbu rempah yang sudah dihaluskan tersebut ditumis hingga berbau wangi.
"Setelah itu, langsung dicampur dengan air beras dan dimasak, dan kemudian ditambah kacang goreng yang sudah dihaluskan," kata Daeng.
Dia mengatakan harga hidangan Coto Makassar dibanderol sekitar Rp 20 ribu rupiah.
Menurutnya, hidangan Coto Makassar lebih enak disajikan dengan menggunakan ketupat atau buras sebagai pendamping.
"Kami buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB, namun saat akhir pekan biasanya pukul 17.00 WIB, sudah tutup karena banyak yang pesan," ungkap Daeng.
3. Soto Rempah dan Kare Mas Ferry Depan Unsa, Kuliner Malam Sudah Jualan 15 Tahun
Warung Soto Rempah Mas Ferry berlokasi di Jalan Solo-Tawangmangu, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, tepatnya di depan kampus UNSA.
Warung tenda tersebut sudah berdiri selama 15 tahun lalu.
Ferry menuturkan pertama kali warung didirikan oleh kakak tertuanya.
Ferry mengatakan pihaknya menyediakan hidangan makanan yaitu Soto Rempah dengan pilihan daging ayam atau sapi dan Kare.
Dia mengatakan komposisi dalam membuat soto rempah yaitu, serai, jahe, laos, kapulaga, jinten, serta kaldu sapi.
"Harga untuk soto dan kare sama, dihitung dengan mangkok besar dan mangkok kecil, untuk mangkok kecil seharga Rp 8 ribu porsi dan mangkok besar Rp 13 ribu per porsi," ungkap dia.
Dia menjelaskan, harga minuman seperti teh maupun jeruk yaitu Rp 3 ribu untuk teh hangat dan Rp 4 ribu untuk es teh, jeruk hangat dan es jeruk.
Ia menjelaskan warungnya mulai buka pukul 17.00 WIB dan tutup hingga pukul 03.00 WIB.
sumber: solo.tribunnews.com