Muslimah Amerika Bicara tentang Hijab

Hijab tidak berarti membatasi ruang gerak seorang perempuan. Namun demikian, Muslimah yang berhijab bisa melakukan apapun dan berkarya di balik balutan jilbab di kepalanya. Demikian kisah tentang wanita dan jilbabnya yang dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'Under My Hijab', karya seorang penulis Muslim Amerika bernama Hena Khan.

Pemenang penghargaan penulis Muslim Amerika ini lahir dan besar di Maryland, Amerika Serikat. Ia menggunakan buku anak-anak yang baru itu untuk menceritakan kisah seorang gadis Muslim muda yang mengamati wanita dalam kehidupannya dan cara unik mereka mengenakan penutup kepala sebagai gambaran kepribadian, karakter, dan selera mode mereka.

"Salah satu hal yang sangat saya sadari adalah kenyataan bahwa wanita Muslim sama sekali tidak dibatasi dengan mengenakan jilbab. Mereka mampu melakukan segalanya dan apapun yang mereka mau. Mereka modern, mandiri, berpendidikan, dan kuat. Mereka orang Amerika," kata Khan kepada Anadolu Agency, seperti dilansir pada Selasa (5/3). 
 
Pada Sabtu (2/3) lalu, Hena tampak berpose untuk berfoto dengan buku barunya berjudul 'Under My Hijab' itu di Washington, AS. Hena adalah salah satu penulis Amerika pertama yang membawa karakter Muslim ke permukaan dalam bentuk buku anak-anak. Di bukunya, ia menggunakan sajak, ilustrasi yang cerah untuk menginspirasi Muslim dan mendidik non-Muslim tentang jilbab. 
 
Jilbab memang identik dengan pakaian yang dikenakan oleh Muslimah. Definisi kata jilbab memiliki implikasi yang lebih luas. Dalam bahasa Arab, kata 'jilbab' berarti pembatas atau partisi. Dalam Islam, jilbab merupakan prinsip kesopanan dan mendefinisikan bagaimana wanita dan pria harus berperilaku, berbicara dan berpakaian. 
 

Di bukunya, penulis Pakistan-Amerika ini menggambarkan pikiran dengan dua audiensi, yaitu orang-orang beragama Islam yang kurang terwakili dalam sastra, dan komunitas Amerika yang lebih luas. Sehingga, mereka dapat melihat representasi positif dari wanita Muslim.

Hena Khan mengungkapkan, bagian dari inspirasi di balik pembuatan buku itu berasal dari semua pertanyaan yang akan ditanyakan orang-orang kepada teman-teman dan keluarga Khan yang mengenakan jilbab. Hal itu semacam pertanyaan, "Apakah anda tidur dengan jilbab?" atau "Bagaimana anda mandi dengan jilbab?"

 

Menurut Hena Khan, adik iparnya kerap beinteraksi dengan anak-anak kecil. Ia memberitahu Hena Khan bagaimana anak-anak yang masih sangat muda itu akan bertanya kepadanya apakah dia memiliki rambut atau telinga, karena mereka memang tidak pernah melihatnya.

 

"Dan semacam itu memicu ide awal untuk sebuah buku," ujarnya.

 

Hena Khan mengutip pernyataan Pew Research Center, yang menyebutkan bahwa jumlah Muslim saat ini di AS ialah total 3,45 juta atau 1,1 persen dari populasi di negara itu. Sementara Islam terus menyebar di negeri asal Paman Sam ini.

 

Banyak orang Amerika tidak melihat atau berinteraksi dengan Muslim dalam hidup mereka. Terkadang, persepsi mereka tentang agama berasal dari sumber-sumber kedua.

Bahkan, beberapa orang Amerika melihat Islam dan Muslim sebagai ancaman asing. Studi Pew lainnya juga menemukan pada 2017, 50 persen orang Amerika yang disurvei mengatakan bahwa Islam bukan bagian dari masyarakat arus utama Amerika.

Menurut Hena Khan, ada kecenderungan untuk membingungkan wanita yang mengenakan jilbab dengan memandang mereka sebagai orang asing atau hanya seorang imigran, atau mungkin tidak berbicara bahasa Inggris.

 

"Saya merasa ada kecenderungan bagi orang-orang yang tidak terbiasa dengan wanita yang mengenakan jilbab untuk berbicara kepada mereka dengan sangat lambat, atau terkejut jika mereka berbicara bahasa Inggris dengan lancar," lanjutnya.

 

Hena Khan sendiri tidak mengenakan jilbab. Namun, ia mampu menulis cerita melalui potret orang luar, yang diperlukan agar memungkinkan orang di luar agama Islam membaca buku ini.

 

"Sebagai seseorang yang tidak memakai jilbab, ini adalah jenis buku yang saya rasa bisa saya tulis di mana itu dari sudut pandang pengamat yang mengagumi wanita dan gadis dalam hidupnya yang memakainya, yang sangat mirip dengan perspektif saya," tambahnya.

Melalui buku ini, gadis muda dapat melihat semua wanita yang ia kagumi mengenakan penutup kepala di lingkungan eksternal dan kemudian melihat mereka tanpa jilbab saat berada di rumah. Di akhir bagian buku ini, ia menjelajahi jilbab dan membayangkan bagaimana kehidupannya jika dia mulai mengenakan jilbab. Hena Khan sendiri merasa antusias tentang kemungkinan tersebut terjadi suatu saat nanti.

Khan telah menerbitkan lebih dari selusin buku dan memiliki sejumlah karya lainnya. Sebelumnya, ia menulis buku berjudul "It's Ramadan, Curious George," di mana ia mengambil karakter anak-anak fiksi terkenal George, monyet kecil yang penasaran. Buku itu diterbitkan seiring merayakan bulan suci Islam dan membantu mereka yang membutuhkan.