Aceh menjadi sorotan berbagai lembaga kemanusiaan sejak tsunami besar yang melandanya pada 2004 lalu. Baru-baru ini Indonesia kembali dikejutkan dengan kabar gempa 6,5 SR yang melanda Pidie Jaya. Gempa ini tidak hanya memporak-porandakan bangunan vital dan fasilitas publik tapi juga memakan ratusan korban jiwa.
Jadi, apa sebabnya Aceh rawan dilanda gempa? Simak ulasannya dari beberapa pakar berikut ini.
Kondisi geografis Indonesia yang berada dalam zona cincin api (ring of fire) membuat Indonesia rawan bencana. Khusus untuk wilayah Aceh, daerah ini memiliki ratusan patahan (sesar) aktif yang kapan saja bisa menimbulkan gempa.
Dari news(dot)detik(dot)com, “Hasil pemetaan kita, Aceh itu salah satu ujung dari pergerakan lempeng kita (Indonesia). Di dalamnya sendiri banyak sesar aktif. Jadi memang rawan sekali (gempa),” ujar Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial.
Memiliki banyak sesar akif dan merupakan ujung dari pergerakan lempeng Indonesia membuat Aceh rawan dilanda gempa dalam berbagai skala. Hal ini membuat masyarakat harus waspada dengan pergerakan gempa sekecil apa pun.
Masyarakat Aceh dan sekitarnya diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang serupa. Ketahanan bangunan terhadap gempa juga patut ditingkatkan untuk menekan jumlah korban yang akan berjatuhan nantinya. Hal ini diaminkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Dari merdeka(dot)com, “Jadi korban meninggal bukan karena gempanya tapi karena bangunannya (tidak tahan gempa), ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho. (MM)