Ilustrasi menyia-nyiakan harta (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dicky Algofari)
Jakarta - Sebagai manusia, kita tentu tidak luput dari khilaf dan dosa. Tanpa sadar, kita sering terjebak oleh bujuk rayu setan hingga merasa senang dalam berbuat maksiat.
Dari sekian banyak bentuk kemaksiatan, ada tiga perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Namun sayangnya, tiga hal ini justru kerap dianggap remeh dan dilakukan tanpa rasa bersalah.
Lantas, apa saja tiga perkara yang dibenci Allah tersebut?
3 Perkara yang Tidak Disukai Allah
Dijelaskan dalam buku Ringkasan Shahih Muslim oleh Zaki Al-Din 'Abd Al-Azhim Al-Mundziri, terdapat tiga perkara yang tidak disukai oleh Allah yang termaktub dalam sebuah riwayat hadits.
Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan kepada umatnya untuk menjauhi tiga perbuatan yang tidak disukai-Nya dalam sebuah hadits yang berbunyi,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا، فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا، وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَال،َ وَكَثْرَةَ السُّؤَال،ِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah menyukai tiga perkara dan membenci tiga perkara. (1) Allah menyukai kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun; (2) kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan (3) tidak berpecah belah. Dan Allah membenci kalian dari (1) mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, (2) banyak bertanya (3) menyia-nyiakan harta." (HR. Muslim).
Dari hadits di atas, sudah jelas ada tiga perkara yang tidak disukai Allah SWT, berikut pembahasan lengkapnya.
1. Menyebarkan Sesuatu yang Tidak Jelas Sumbernya
Allah SWT tidak menyukai perbuatan menyebarkan sesuatu yang tidak jelas sumber dan kebenarannya karena hal itu dapat menimbulkan fitnah, kesalahpahaman, serta merusak keharmonisan antar sesama manusia.
Bahkan, Allah SWT berfirman tentang orang yang menyebarkan berita bohong dalam surat An-Nur ayat 11,
اِنَّ الَّذِيْنَ جَاۤءُوْ بِالْاِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنْكُمْۗ لَا تَحْسَبُوْهُ شَرًّا لَّكُمْۗ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْاِثْمِۚ وَالَّذِيْ تَوَلّٰى كِبْرَهٗ مِنْهُمْ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ١١
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah kelompok di antara kamu (juga). Janganlah kamu mengira bahwa peristiwa itu buruk bagimu, sebaliknya itu baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Adapun orang yang mengambil peran besar di antara mereka, dia mendapat azab yang sangat berat."
Apalagi di era digital seperti sekarang, arus informasi begitu cepat dan mudah diakses oleh siapa saja. Setiap orang dapat dengan mudah membagikan berita, pendapat, atau konten hanya dengan satu klik tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
Jika tidak berhati-hati, hal ini bisa membuat kita tanpa sadar menyebarkan informasi yang keliru atau bahkan fitnah. Karena itu, sebagai seorang Muslim, kita wajib memastikan sumber informasi yang kita terima dan sampaikan agar tidak termasuk dalam perbuatan yang dibenci Allah SWT.
2. Banyak Bertanya Hal yang Tidak Perlu
Perkara yang dibenci Allah SWT berikutnya adalah kebiasaan terlalu banyak bertanya tentang hal-hal yang tidak perlu. Sikap ini justru dapat menimbulkan kebingungan dan kesulitan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk bertanya dengan tujuan mencari ilmu dan kebenaran. Jika pertanyaan diajukan untuk memperdalam pemahaman agama atau menambah pengetahuan yang bermanfaat, maka hal itu sangat dianjurkan.
Namun, jika pertanyaan hanya untuk memperdebatkan sesuatu yang tidak penting, maka hal itu bisa menjadi sia-sia. Bahkan, kebiasaan seperti ini dapat mengganggu ketenangan dan menghambat pemahaman terhadap ajaran Islam yang sebenarnya sederhana.
Perilaku seperti ini pernah ditunjukkan oleh Bani Israil sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah tentang sapi betina. Karena terlalu banyak bertanya dan memperumit perintah Allah, mereka justru kesulitan dalam menemukan sapi yang dimaksud.
3. Menyia-nyiakan Harta
Menyia-nyiakan harta dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Harta sejatinya adalah titipan dari Allah yang harus dijaga dan digunakan dengan bijak sesuai dengan tuntunan agama.
Hidup dalam kemewahan tanpa memikirkan manfaat harta bagi sesama hanyalah sebuah kesia-siaan. Kekayaan yang tidak dikelola dengan baik justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan seseorang pada sifat sombong dan lalai dari kewajiban kepada Allah.
Oleh karena itu, sebaiknya harta yang dimiliki digunakan untuk hal-hal yang membawa maslahat bagi diri sendiri dan orang lain. Melalui infaq, zakat, dan sedekah, seseorang dapat mensucikan hartanya sekaligus meraih keberkahan dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.
sumber : Hanif Hawari - detikHikmah